Rabu, 07 November 2012

HOLLANDS DENKEN DAN KANKERGEEST

Oleh : Muhammad Ryzki Wiryawan
Sejarawan Muda, Aktivis Barisan Putera Sunda-GEMA-JABAR (Klab Aleut Bandung)




Dalam posting  sebelumnya telah dijelaskan mengenai “Hollands Fatsoen”, sisa peradaban Belanda yang masih membekas dalam kejiwaan bangsa ini. Fatsoen yang bisa diartikan sebagai etika formalitas ternyata selain memiliki sisi positif juga memiliki sisi negatif yaitu resistensi terhadap segala sesuatu yang bersifat “tidak normal” atau perubahan radikal. Selain itu menurut Subagio Sastrowardoyo, masih ada dua sifat lagi yang menjadi warisan Belanda, yakni Hollands Denken dan Kankergeest.

Sabtu, 03 November 2012

HOLLANDS FATSOEN

Oleh : Muhammad Ryzki Wiryawan
Sejarawan muda (klab Aleut)

Murid-murid itu berbaris di depan gurunya. Satu persatu bergiliran menyodorkan punggung tangannya,  memperlihatkan kuku jarinya kepada sang guru. Barang siapa yang kukunya terlalu panjang dan kotor siap-siap saja tangannya terkena pukulan penggaris sang guru. Apabila anda pernah mengalami situasi ini di masa kecil, anda telah mengalami jejak peninggalan kolonial yang dikenal sebagai Hollands Fatsoen.

Rabu, 31 Oktober 2012

SEJARAH ATHEISME DAN PEMIKIR BEBAS ISLAM

Tulisan Asli : Kupret El-Kazhiem
Media kompasiana.com

Istilah mulhid sebenarnya tidak cocok untuk diartikan sebagai ateis, tetapi mungkin bisa dibilang sebagai “Penyimpang” yang beda-beda tipis artiannya dengan istilah bid’ah atau heretic. Dalam sejarah Islam, terdapat sejumlah orang dan kelompok yang digolongkan sebagai para penyimpang. Katalog mulhid ini terus dipelajari dan ditransmisikan dari generasi ke generasi agar umat Islam selalu mengingat bahwa mereka-mereka yang disebut dalam katalog heresiografi itu adalah sebagai penyimpang agama. Akan tetapi, ada sejumlah orang yang mau mengkaji tentang mereka dan mengangkat pemikiran mereka, di antaranya dua penulis yang satunya berasal dari Timur Tengah dan satunya dari Barat.
Buku pertama ditulis oleh Abdurrahman Badawi.